
MANADO, kawanuaterkini.co.id – Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Sulawesi Utara (Sulut) menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) ke- VI, bertempat di Novotel Grand Kawanua Manado, Rabu (10/11) 2021.
Ketua DPP Asperindo diwakili Wakil Ketua Tekad Sukatno mengatakan, Muswil ini adalah salah satu sarana organisasi untuk menyatukan visi dan tujuan anggota Asperindo. “Ini merupakan Muswil keenam bagi DPW Sulut. Juga, bagian dari eksistensi Asperindo untuk berbuat lebih lagi kepada masyarakat dan anggotanya. Tentunya kami berharap, Muswil ini berjalan dengan baik dan bermanfaat bagi organisasi serta anggota,” tuturnya.
Dia juga menyampaikan pesan dari Ketua DPP Asperindo, agar di era yang kekinian ini anggota Asperindo betul-betul semakin siap untuk mengikuti era digital. “Jangan sampai ketinggalan, karena memang ekspektasi penggunaan jasa pengiriman saat ini memang mengarah ke arah digital,” katanya.
Tekad juga menambahkan, manfaat secara ekonomi agar anggota tidak lagi mengedepankan persaingan namun kolaborasi. Karena kalau persaingan pasti ada menang dan kalah. “Nah, kalau kolaborasi diharapkan sama-sama menang dan mendapat keuntungan. Sehingga, potensi-potensi di Sulut dapat digarap bersama sesuai kapasitas masing-masing. Sebab, tidak ada satu perusahan yang bisa menguasai semua pekerjaan,” tukasnya.
Ketua DPW Asperindo Sulut periode 2017-2021, Julianus Barten Patinggi menambahkan, di wilayah Sulut ada sebanyak 45 anggota atau perusahan. Target berikut, beberapa perusahan jasa pengiriman yang masuk di Sulut akan dirangkul. “Sesuai petunjuk DPP bahwa semua perusahan jasa yang berbentuk badan usaha akan diusahakan masuk agar koordinasi itu bisa mudah dilakukan,” bebernya.
Lanjut dia, pada pelaksanaan Muswil saat ini semua anggota hadir. Kedepannya, pengurus akan dipilih perwakilan perusahaan agar mempunyai peranan dalam proses pengembangan. “Kami sangat mendukung ekonomi di Sulut untuk lebih maju lagi. Buktinya, setiap tahun peningkatan pengiriman di daerah ini di atas 30 hingga 50 persen. Sebab, masyarakat Sulut juga tergolong kemampuan ekonomi daya beli yang tinggi,” pungkas dia.
Source: